Klinik Hewan UPT BK3H Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan menyediakan layanan vaksinasi, baik yang lengkap maupun Rabies. Penyakit pada hewan Anjing maupun Kucing sangat sulit untuk dihindari, maka dari itu butuh pencegahan sebelum tertular salah satunya melakukan vaksinasi. Adapun umur yang tepat untuk vaksinasi sudah kami cantumkan pada gambar.
Ada beberapa penyakit pada Anjing yang sering kita temui yaitu Parvovirus maupun Distemper dengan tingkat kejadian maupun kematian yang tinggi, begitupula pada Kucing yang sering kita temui yaitu Panleukopenia, Rhinotracheitis maupun Calici. Sesuai kata pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi kami mengajak para pengguna layanan untuk membawa hewan kesayangannya untuk melakukan vaksinasi secara rutin.
Parvovirus atau juga dikenal sebagai parvo adalah penyakit pada anjing yang disebabkan oleh infeksi virus canine parvovirus (CPV). Umumnya, gejala parvo pada anjing dapat muncul tiba-tiba. Anjing yang terkena parvo mungkin mengalami muntah, lemas, diare berdarah, dan dehidrasi yang parah.
Canine distemper adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus paramyxovirus. Penyakit ini lebih sering terjadi pada anjing, terutama yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap dan anak anjing di bawah usia 4 bulan. Distemper pada anjing dapat menyerang saluran pernafasan, pencernaan, kulit, sistem kekebalan tubuh, dan otak. Setelah terpapar virus penyebab distemper, biasanya anjing akan mengalami gejala penyakit ini dalam waktu 3–6 hari.
Panleukopenia disebabkan oleh feline parvovirus dan biasanya sering menyerang anak kucing serta kucing yang belum divaksin. Gejala kondisi ini dapat bervariasi mulai dari sedang hingga parah. Ciri-ciri panleukopenia pada kucing antara lain: kucing muntah, diare (terkadang dehidrasi), dan berat badan turun.
Feline calicivirus adalah virus yang sangat menular yang menyebabkan infeksi pernapasan ringan hingga parah dan penyakit mulut pada kucing. Gejala yang dialami kucing bergantung pada jenis FCV yang dideritanya. Pada awalnya, kucing akan mengalami gejala yang mirip flu, seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, demam, dan terkadang mengeluarkan air liur. Keluarnya cairan dalam jumlah banyak dapat keluar dari mata dan hidung. Pada kasus yang lebih parah, kucing juga dapat mengalami peradangan dan bisul pada lidah, serta lapisan mulut. Kelesuan, kepincangan ringan, dan kurang nafsu makan juga dapat terjadi.